TPQ vs Les Privat Ngaji: Mana yang Lebih Baik untuk Anak?

TPQ VS PRIVAT MENGAJI


Banyak orang tua yang ingin anaknya bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Pertanyaannya, lebih baik memasukkan anak ke TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) atau les privat ngaji di rumah? Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yuk, kita bahas agar ayah bunda bisa memilih yang terbaik untuk buah hati.

1. Belajar di TPQ

✅ Kelebihan:

  • Belajar bersama teman sebaya → Anak lebih semangat karena ada suasana kebersamaan.

  • Materi terstruktur → Biasanya TPQ punya kurikulum: iqro’, tajwid, hafalan doa, dan juz ‘amma.

  • Pembentukan karakter Islami → Anak belajar disiplin, doa-doa harian, adab, dan akhlak.

  • Biaya lebih terjangkau dibanding les privat.

❌ Kekurangan:

  • Waktu terbatas → Umumnya hanya sore hari dengan durasi 1–2 jam.

  • Kurang fokus per individu karena ustadz/ustadzah harus membimbing banyak santri sekaligus.

2. Les Privat Ngaji

✅ Kelebihan:

  • Fokus 1 anak → Ustadz/ustadzah bisa mengajar sesuai kebutuhan anak.

  • Waktu fleksibel → Bisa disesuaikan dengan jadwal anak dan orang tua.

  • Perkembangan lebih cepat karena tidak terbagi dengan anak lain.

❌ Kekurangan:

  • Biaya lebih mahal karena tenaga pengajar khusus datang ke rumah.

  • Kurang suasana kebersamaan → Anak bisa merasa cepat bosan karena belajar sendirian.

  • Minim pembentukan karakter sosial → Tidak ada interaksi dengan teman sebaya.

3. Mana yang Lebih Baik?

Jawabannya tergantung kondisi anak dan orang tua:

  • Jika ingin anak belajar sambil bersosialisasi dan biaya lebih ringan, maka TPQ adalah pilihan terbaik.

  • Jika anak membutuhkan perhatian khusus atau sulit mengikuti kelas ramai, les privat bisa jadi solusi.

  • Bahkan, tidak ada salahnya menggabungkan keduanya: TPQ untuk kebersamaan + les privat untuk pendalaman.

4. Kesimpulan

Baik TPQ maupun les privat sama-sama bertujuan mulia, yaitu agar anak bisa membaca, memahami, dan mencintai Al-Qur’an. Yang paling penting adalah konsistensi orang tua dalam mendampingi anak.

Karena sejatinya, keberhasilan anak dalam mengaji bukan hanya dari ustadz atau ustadzah, tapi juga dari dukungan orang tua di rumah.