Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada TPQHM dalam membersamai proses belajar Al-Qur’an ananda selama ini.
Beberapa waktu lalu, kami menerima pesan dari salah satu wali santri yang menyampaikan izin pamit dari kegiatan mengaji melalui pesan singkat. Tentu kami menghormati keputusan tersebut sepenuhnya. Namun, izinkan kami menyampaikan bahwa cara seperti ini — menyampaikan izin berhenti hanya lewat pesan — bisa dianggap kurang tepat jika dilihat dari sisi adab dan etika dalam menuntut ilmu.
Kami ingin menyampaikan bahwa kami merasa sedih jika ada santri yang berhenti dan tidak mengaji lagi. Namun di sisi lain, kami akan merasa senang dan bangga jika ananda berpamitan karena pindah ke tempat ngaji yang lebih baik dan lebih cocok. Semoga di tempat yang baru, ananda mendapatkan lingkungan belajar yang lebih baik, lebih nyaman, dan semakin mencintai Al-Qur’an.
Pesan kami hanya satu: mengaji itu jangan pindah-pindah. Konsistensi adalah kunci. Yang terpenting bukan di mana belajarnya, tapi bagaimana semangat dan kerajinannya. Karena dalam menuntut ilmu, rajin dan istiqomah adalah kunci kesuksesan.
Mengaji bukan hanya soal hadir dan hafal, tetapi juga tentang adab, kebersamaan, dan keberkahan. Oleh karena itu, jika suatu saat perlu berpamitan, akan lebih baik jika disampaikan secara langsung atau dengan komunikasi yang lebih personal, sebagai bentuk penghormatan terhadap guru dan proses belajar yang telah dilalui.
Semoga pengalaman ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Kami mendoakan ananda dan keluarga selalu dalam lindungan Allah SWT, diberi kemudahan dalam belajar, dan menjadi generasi Qur’ani yang membanggakan dunia dan akhirat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hormat kami,
TPQHM