Para Wali Santri yang Hadir Saat Pertemuan Bulanan TPQHM Bulan April 2025


Kehadiran Wali Santri dalam Pertemuan Bulanan TPQHM Bulan April

Oleh: Fikri Farikhin, M.Pd.I

Dengan penuh rasa hormat dan syukur, kami haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para wali santri yang telah berkenan meluangkan waktu untuk hadir dalam pertemuan bulanan TPQHM bulan April 2025. Kehadiran panjenengan semua bukan hanya bentuk dukungan moral bagi kami sebagai pengajar, namun lebih dari itu, menjadi bukti cinta dan kepedulian tulus terhadap masa depan anak-anak kita.

Berikut adalah daftar nama wali santri yang hadir:

  1. Wali dari Ananda Nensa

  2. Wali dari Ananda Adelia

  3. Wali dari Ananda Tessa

  4. Wali dari Ananda Tissa

  5. Wali dari Ananda Arsya

  6. Wali dari Ananda Zahra Luar

  7. Wali dari Ananda Angel

  8. Wali dari Ananda Jessika

  9. Wali dari Ananda Nadzir

  10. Wali dari Ananda Akbar Luar

  11. Wali dari Ananda Egif

  12. Wali dari Ananda Akbar GWK

  13. Wali dari Ananda Khayla

  14. Wali dari Ananda Melda

  15. Wali dari Ananda Syakira

  16. Wali dari Ananda Isma

  17. Wali dari Ananda Azalea

  18. Wali dari Ananda Rafa

  19. Wali dari Ananda Naya

  20. Wali dari Ananda Abimanyu

  21. Wali dari Ananda Rayyan Luar

Semoga kehadiran panjenengan semua mendatangkan keberkahan, bukan hanya untuk putra-putri yang sedang menimba ilmu di TPQHM, tetapi juga bagi keluarga besar di rumah.


Renungan untuk Kita Semua:

Menuntut ilmu itu tidak seperti menggoreng tempe dan tahu, yang bisa langsung terasa hasilnya dalam hitungan menit. Ilmu, akhlak, dan cahaya Al-Qur’an butuh proses panjang. Buahnya baru akan dipetik bertahun-tahun kemudian—kadang bahkan setelah kita sudah tiada. Namun satu hal yang pasti: jika tidak dimulai sekarang, kapan dimulainya ada perubahan?.

Kunci Anak Cerdas dan Berhasil:

  1. Kecerdasan itu milik semua anak TPQHM
    Guru kami pernah berkata: “Anak yang mau mengulang satu kalimat sampai 1000 kali, lalu akhirnya hafal, itu adalah anak yang cerdas.” Maka, sabarilah proses mereka. Jangan pernah memarahi mereka. Mereka mau datang ke tempat ngaji saja, itu sudah anugerah yang luar biasa. Karena diluar sana banyak anak yang merasa resah melihat tempat mengaji. 

  2. Rakus belajar.
    Anak yang datang satu jam sebelum TPQ dimulai bukan hanya sedang semangat—tapi hatinya sedang jatuh cinta pada ilmu. Bantu anak kita untuk jatuh cinta pada proses ini. 

  3. Kesabaran adalah ruh menuntut ilmu.
    Tidak hanya santri yang harus sabar. Orang tua dan guru pun harus memiliki stok kesabaran yang luas. Kami insyaAllah sudah siap sabar sebagai gurunya, semoga panjenengan juga demikian.

  4. Soal biaya.
    Kami memahami setiap keluarga memiliki tantangan masing-masing. Namun, kami mohon kepada wali santri yang masih memiliki tunggakan SPP hingga satu tahun  lebih, agar berkenan melunasi. Bukan karena kami mengajar demi uang, tapi karena keberkahan ilmu itu juga datang dari niat baik orang tua dalam menghargai perjuangan guru.

  5. Hormati guru anak panjenengan.
    Jika masih ragu dengan pengajar yang ada, silakan mencari guru yang lebih cocok. Namun, jangan sekali-kali menjelekkan guru yang menjadi guru putra dan putri kita, karena itu bisa mematikan berkah ilmu dan menumbuhkan bibit tidak hormat di hati mereka.

  6. Waktu yang lama bukan penghalang.
    Mie instan saja tidak sehat. Apalagi jika kita mengharapkan hasil instan dari pendidikan. Proses panjang dalam mencari ilmu, dengan niat dan cara yang benar, akan membawa kebaikan yang tak ternilai suatu saat nanti.

Penutup Harapan:

Semoga kehadiran panjenengan di setiap pertemuan bulanan bukan hanya menjadi rutinitas, tapi menjadi sinyal kepada langit bahwa panjenengan peduli. Dan yakinlah, Allah tidak pernah tidur. Kepedulian dan kehadiran panjenengan akan berbalas kebaikan untuk anak-anak panjenengan sendiri. Mungkin bukan hari ini, tapi pasti di saat yang tepat—saat kita betul-betul membutuhkannya.

Mari kita rawat terus semangat ini. Semoga seluruh putra-putri kita menjadi anak-anak yang sukses dunia akhirat, menjadi penyejuk mata kita kelak di hadapan Allah. Aamiin Ya Rabbal 'Alamiin.