TPQ Hidayatul Mubtadi’ien (TPQHM) — tempat anak-anak belajar membaca Al-Qur’an, menanamkan akhlak, dan membangun pondasi iman sejak dini. Tempat ini bukan hanya sekadar tempat mengaji, tapi juga rumah kedua bagi santri-santri kecil yang penuh semangat.
Sebagian santri TPQHM menjalani hari-harinya dengan rutinitas yang mungkin terlihat berat bagi anak-anak seusia mereka. Bayangkan saja, ada di antara mereka yang mulai masuk sekitar pukul 14.45 WIB, dimulai dengan pembacaan bersama dari Surat Adh-Dhuha hingga An-Naas. Ayat demi ayat dilantunkan bersama-sama dengan suara kecil yang merdu dan tulus dari hati.
Setelah itu, mereka bergegas menunaikan salat Ashar berjamaah, dipimpin oleh salah satu ustadz atau ustadzah. Kemudian, kegiatan ngaji per santri pun dimulai. Masing-masing anak mendatangi ustadz atau ustadzahnya untuk membaca Al-Qur’an sesuai kemampuannya. Ada yang membaca dengan lancar, ada juga yang masih terbata-bata, tapi semuanya berusaha keras. Tak ada yang menyerah.
Usai mengaji, mereka diberi waktu untuk istirahat sejenak. Biasanya sambil menikmati bekal atau sekadar duduk bercengkerama dengan teman-temannya. Suasana sore hari di TPQHM selalu hidup dengan tawa dan canda anak-anak yang tetap sederhana, tapi penuh kebahagiaan. Ada juga yang beli jajan di toko Pak Eko, Toko Babe dan lain-lain.
Setelah istirahat, mereka masuk kembali untuk sesi yang tak kalah seru, yaitu nyanyi-nyanyi islami. Anak-anak menyanyikannya dengan ceria, sambil terkadang bergoyang kecil mengikuti irama. Momen ini menjadi waktu favorit bagi sebagian dari mereka.
Bagi santri TPQHM yang program reguler, mereka akan pulang sekitar pukul 17.00 WIB. Namun bagi sebagian santri lainnya yang mengikuti program lanjutan, kegiatan mereka belum berakhir sampai di situ.
Setelah waktu Ashar hingga menjelang petang, mereka istirahat sejenak di area masjid atau TPQ. Kemudian, menjelang Maghrib mereka bersiap untuk salat Maghrib berjamaah, dilanjutkan dengan kegiatan mengaji, hafalan Al-Qur’an, dan les membaca. Sebagian lagi mengikuti program Madrasah Diniyah, belajar fiqih dasar, akidah, sejarah Islam, dan pelajaran agama lainnya.
Malam pun datang, dan saat adzan Isya' berkumandang, mereka kembali shalat berjamaah, lalu dijemput oleh orang tua masing-masing. Hari itu selesai, tapi semangat mereka belum padam. Mereka pulang membawa ilmu, hafalan, dan pengalaman baru setiap harinya.
Hari ini, di tengah kesibukan seperti biasa, terjadi satu kejadian yang menyentuh hati. Seorang santri, setelah menyetorkan hafalan dan mengikuti les bacaannya, terlihat berbaring sebentar. Awalnya hanya ingin rebahan sejenak. Namun tak lama kemudian, ia tertidur pulas. Matanya terpejam, napasnya teratur, dan wajahnya terlihat damai.
Kami pun membiarkannya tidur. Mungkin tubuh kecilnya sudah terlalu lelah. Mungkin matanya sudah tak mampu lagi menahan kantuk. Tapi justru di situlah letak keharuan kami. Ada perjuangan yang nyata. Ada semangat yang tak ingin menyerah. Dan ada cinta yang besar terhadap ilmu dan Al-Qur’an, meski dari seorang anak kecil.
Nak, tidurlah dengan tenang. Biarkan lelahmu terbayar malam ini. Kami para ustadz dan ustadzah hanya bisa berdoa, semoga lelahmu menjadi lillah. Semoga setiap langkah kecilmu menuju masjid, setiap ayat yang kau lafazkan, dan setiap detik yang kau habiskan di jalan Allah, menjadi investasi amal yang tak pernah sia-sia.
Kami percaya, anak-anak seperti kalian adalah calon pemimpin masa depan. Kalianlah penjaga Al-Qur’an, penebar cahaya di tengah zaman yang kian gelap. Maka meski hari ini kalian tertidur di lantai tempat ngaji, karena kelelahan, kelak kalian akan bangkit sebagai pribadi yang kuat, sabar, dan penuh berkah.
Mengajar di TPQHM bukan sekadar membimbing bacaan atau mendikte hafalan. Tapi lebih dari itu, kami sedang menyaksikan proses tumbuhnya generasi Qur’ani. Kami menjadi saksi perjuangan kecil yang diam-diam menyentuh langit. Tidak semua bisa melihat betapa beratnya usaha seorang anak kecil menghafal ayat-ayat Allah. Tapi Allah tahu, dan itu cukup.
Maka hari ini, ketika kami melihat seorang santri yang tertidur dengan sangat pulas karena lelah, kami tidak terganggu. Justru kami terharu. Karena itu tandanya, mereka sungguh-sungguh.
Bagi para orang tua yang telah mempercayakan anak-anaknya kepada TPQHM, kami ucapkan terima kasih. Doakan terus anak-anak ini agar tetap kuat dalam belajar. Doakan kami, para pendidik ini, agar tetap ikhlas dan istiqamah dalam mendampingi mereka.
Dan untuk kalian, anak-anak TPQHM yang luar biasa...
Semoga lelahmu hari ini diganti dengan kesuksesan di masa depan. Aamiin.