Selama kurang lebih satu tahun, ada seorang santri yang belajar di TPQHM tanpa memberikan kontribusi finansial apa pun. Kami di TPQHM memang tidak pernah menetapkan tarif khusus, hanya mengimbau agar wali santri memberikan sesuai kemampuan mereka, asalkan tetap istiqamah.
Namun, ada hal yang menjadi perhatian. Ketika mengajar santri ini, terasa sekali betapa sulitnya dia menerima pelajaran. Berulang kali diajarkan, tetap sulit memahami. Dinasehati dengan sabar, tetap sulit dipahami. Hingga akhirnya, ia berhenti mengaji tanpa hasil yang memuaskan.
Hal ini menjadi bahan perenungan. Mungkin inilah yang disebut kurangnya keberkahan. Sebab, terlihat bahwa orang tuanya kurang memberi perhatian pada pendidikan anaknya, termasuk dalam hal mengaji. Bukan soal besar atau kecilnya kontribusi yang diberikan, tetapi keberkahan itu sering hadir melalui niat baik dan usaha bersama, baik dari anak, orang tua, maupun guru.
Kami selalu berdoa agar semua wali santri dimudahkan dalam urusan rezeki mereka. Semoga dengan perhatian yang lebih besar terhadap pendidikan anak, keberkahan akan tercurah dalam proses belajar mereka. Karena sejatinya, ilmu yang diterima dengan berkah akan membawa manfaat, baik di dunia maupun akhirat.
Aamiin.