Jember, 5 Agustus 2024 — Masalah anak yang sering tidur siang dan enggan bangun untuk pergi ngaji di TPQHM adalah tantangan yang tidak jarang dihadapi oleh orang tua. Baru-baru ini, kami menerima curhatan dari beberapa wali santri kepada Ustadz TPQHM mengenai isu ini. Mereka menyampaikan kekhawatiran tentang kebiasaan anak yang sering tertidur saat waktu ngaji tiba, serta kesulitan mereka dalam membangunkan anak untuk mengikuti kegiatan ngaji.
Ngaji merupakan aktivitas yang membutuhkan istiqomah (konsistensi) agar anak dapat memetik manfaat maksimal dari pembelajaran Al-Qur'an. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menemukan solusi yang efektif guna memastikan anak-anak dapat berpartisipasi secara rutin. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah ini:
1. Atur Jadwal Tidur dan Tidur Siang
Salah satu penyebab utama anak tidur siang hingga mengganggu waktu ngaji adalah jadwal tidur yang tidak teratur. Cobalah untuk menetapkan jadwal tidur yang konsisten dan cukup di malam hari. Batasi durasi tidur siang agar tidak terlalu lama, idealnya 30-60 menit, dan pastikan tidur siang dilakukan pada waktu yang tidak mendekati waktu ngaji.
2. Buat Rutinitas Malam yang Menyenangkan
Ciptakan rutinitas malam hari yang tenang dan menenangkan agar anak siap tidur tepat waktu. Aktivitas seperti membaca buku, berdoa, atau mendengarkan cerita sebelum tidur dapat membantu anak merasa lebih siap untuk tidur dan bangun dengan lebih segar.
3. Buat Lingkungan Tidur yang Nyaman
Pastikan kamar tidur anak nyaman dan mendukung tidur yang berkualitas. Jaga kebersihan, kegelapan, dan suhu kamar agar tetap nyaman. Hindari penggunaan gadget atau menonton televisi sebelum tidur, karena ini dapat memengaruhi kualitas tidur.
4. Gunakan Metode Bangun yang Menyenangkan
Alih-alih membangunkan anak dengan cara yang kasar, gunakan metode yang menyenangkan dan lembut. Misalnya, cobalah untuk membangunkan mereka dengan suara musik lembut atau menyentuh mereka dengan lembut. Metode yang menyenangkan dapat membuat anak lebih mudah bangun dari tidur.
5. Jelaskan Pentingnya Ngaji
Berikan penjelasan kepada anak tentang pentingnya ngaji dan manfaat yang mereka dapatkan dari mengikuti kegiatan tersebut. Libatkan mereka dalam diskusi mengenai tujuan ngaji dan bagaimana kegiatan ini akan membantu mereka dalam belajar Al-Qur'an.
6. Motivasi dan Penghargaan
Berikan motivasi dan penghargaan untuk anak-anak yang berhasil bangun tepat waktu dan mengikuti ngaji dengan baik. Penghargaan bisa berupa pujian atau kegiatan menyenangkan yang mereka sukai. Penguatan positif ini dapat meningkatkan semangat anak untuk konsisten dalam berangkat ngaji.
7. Konsistensi dari Orang Tua
Orang tua harus menjadi contoh yang baik dengan menunjukkan konsistensi dalam rutinitas ibadah dan tidur mereka sendiri. Ketika anak melihat orang tua mereka disiplin dalam mengikuti jadwal, mereka cenderung meniru perilaku tersebut.
8. Diskusikan dengan Anak
Jika masalah terus berlanjut, bicarakan dengan anak mengenai kesulitan yang mereka hadapi. Kadang-kadang, anak mungkin mengalami masalah yang tidak terlihat, seperti stres atau kelelahan, yang memengaruhi kebiasaan tidur mereka. Diskusi terbuka dapat membantu menemukan solusi yang sesuai.
Kesimpulan
Mengatasi masalah anak yang tidur siang dan sulit bangun untuk ngaji memerlukan pendekatan yang penuh perhatian dan konsisten dari orang tua. Dengan menerapkan solusi yang bijaksana, orang tua dapat membantu anak-anak untuk lebih konsisten dalam mengikuti kegiatan ngaji di TPQHM. Semoga dengan usaha bersama, kita dapat mendukung anak-anak dalam membangun kebiasaan ngaji yang istiqomah, serta meraih manfaat spiritual dan pendidikan dari Al-Qur'an.
Mari kita tingkatkan kesadaran kita tentang pentingnya konsistensi dalam ngaji dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan spiritual anak-anak kita.