Jember, 5 Agustus 2024 — Kepala TPQHM, Fikri Farikhin, mengungkapkan pembelajaran berharga mengenai sikap kita sebagai pendidik dan wali santri dalam menangani absensi santri.
Kemarin, sejumlah santri tidak tampak hadir dalam kegiatan mengaji, yang memicu kekhawatiran di kalangan staf bahwa mungkin mereka telah berhenti dari kegiatan tersebut. Namun, kekhawatiran ini tidak sepenuhnya benar. Hari ini, terungkap bahwa salah satu santri yang absen kemarin ternyata mengalami sakit batuk dan memilih untuk istirahat demi menghindari penularan kepada teman-temannya.
Selain itu, beberapa santri yang tidak hadir juga ternyata tengah membantu tantenya berjualan selama acara Jember Fashion Carnaval (JFC). Tindakan ini menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab santri terhadap keluarga mereka, serta menambah perspektif positif mengenai alasan ketidakhadiran mereka.
Fikri Farikhin menekankan pentingnya untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan negatif atau suudzon (buruk sangka) terhadap ketidakhadiran santri. Seringkali, terdapat alasan-alasan yang tidak langsung terlihat di balik ketidakhadiran mereka. Dengan berusaha memahami situasi yang sebenarnya dan memberikan dukungan yang diperlukan, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan mendukung pertumbuhan santri di TPQHM.
Kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran berharga untuk semua pihak agar lebih terbuka dan komunikatif dalam menghadapi berbagai situasi. Semoga dengan saling menghargai dan berkomunikasi dengan baik, kita bisa bersama-sama membangun lingkungan yang mendukung dan memajukan pendidikan santri di TPQHM.