Hari ini saya menyaksikan sebuah kisah kecil namun penuh makna di TPQ Hidayatul Mubtadi’in (TPQHM). Sebuah peristiwa yang membuat saya merenung dalam, bahwa terkadang urusan yang tampak sepele bisa jadi adalah kunci pembuka dari kemudahan yang selama ini kita nanti-nantikan.
Sudah dua tahun lamanya, salah satu santri kami mengikuti kegiatan TPQ tanpa membayar SPP. Kami tidak pernah memaksa, karena prinsip kami adalah mengajar karena Allah, bukan karena imbalan. Namun, jujur saja, saya mulai merasa lelah. Bukan soal uangnya—tapi karena anak ini, entah kenapa, susah sekali diajari. Bacaan Al-Qur’annya tidak maju-maju. Suaranya pelan, seperti tidak ada semangat. Setiap kali dia duduk di hadapan saya, rasanya saya ingin menyerah. Saya sempat bilang ke istri, "Minggu depan saya akan japri orangtuanya, minta supaya dibayar. Bukan karena kita butuh uangnya, tapi kasihan anaknya. Jangan-jangan ini karena orangtuanya sendiri kurang peduli, sehingga Allah pun belum membuka jalan hidayah untuk anak ini."
Dan semalam… tiba-tiba saja orangtuanya mengirimkan pembayaran SPP. Setelah dua tahun tanpa kabar, tiba-tiba mereka transfer. Tanpa saya minta. Tanpa saya japri.
Dan sore ini… saya nyaris tidak percaya dengan apa yang saya lihat dan dengar. Anak yang biasanya pelan dan tak bersemangat itu, tiba-tiba bersuara lantang. Bacaan Al-Qur’annya mengalir lancar. Seolah-olah ada tabir yang dibuka dari hatinya. Seolah Allah baru saja meniupkan cahaya ke dalam dadanya.
Saya hanya bisa terdiam. Merinding. Ini bukan soal uang. Ini tentang keterlibatan hati orang tua. Tentang kepedulian. Ketika orang tua mulai peduli, Allah pun ikut campur. Ketika mereka mulai membuka tanggung jawabnya, Allah pun mulai membuka jalan hidayah untuk anaknya.
Ini bukan kebetulan. Ini keajaiban.
Dan saya kembali diingatkan… bahwa tugas kami di TPQ bukan sekadar mengajar anak-anak. Tapi juga mengetuk hati para orang tua. Karena pendidikan anak bukan hanya tugas guru, tapi juga tanggung jawab keluarga.
Semoga kisah hari ini menjadi pelajaran untuk kita semua. Bahwa dalam setiap keterlambatan, mungkin ada pintu-pintu doa yang belum diketuk. Dan ketika hati mulai tergerak, maka Allah pun akan memudahkan segalanya. Termasuk… bacaan Al-Qur’an seorang anak kecil.
Allahu Akbar.