Pada tanggal 18 Januari 2025, TPQHM menutup serangkaian acara Uji Publik Tahfidz Al-Qur'an Juz 30 dengan penuh rasa syukur. Peserta terakhir yang tampil adalah Ananda Moch. Ravinza Ali Yakup, santri termuda yang masih duduk di kelas 3 Sekolah Dasar.
Mungkin banyak yang meragukan kemampuan Ananda Ravi dalam menghafal Al-Qur'an karena usianya yang masih belia dan postur tubuhnya yang kecil serta tampak lugu. Namun, saat ia mulai melantunkan hafalan Juz 30 secara bil ghaib, semua yang hadir tercengang. Dengan suara yang lantang dan hafalan yang lancar, Ravi menunjukkan bahwa usia bukan penghalang untuk menghafal Al-Qur'an.
Awalnya, semangat Ravi sempat terlihat menurun karena hanya ibunda dan eyangnya yang hadir. Namun, tidak lama kemudian, sang ayah datang menyaksikan penampilannya. Seketika wajah Ravi berubah cerah, ia tersenyum dan semakin bersemangat menyelesaikan hafalannya.
Kisah ini menjadi bukti nyata bahwa kehadiran orang tua dalam momen istimewa seorang anak memberikan efek luar biasa. Mungkin bagi sebagian orang tua, hafalan Juz 30 tampak sepele, tetapi bagi seorang anak, proses menghafal Al-Qur'an penuh dengan peluh dan perjuangan yang tidak mudah.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
“Dan Kami mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”
(QS. Al-Qamar: 17)
Hadis Rasulullah ﷺ juga mengingatkan tentang keutamaan Al-Qur'an:
"Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya."
(HR. Bukhari)