KURIKULUM PEMBELAJARAN AL-QUR'AN

Kurikulum TPQ HM


METODE PEMBELAJARAN

TPQ Hidayatul Mubtadi'ien (TPQHM) menggunakan metode Tilawati dalam proses pembelajaran. 
Penjelasan lebih detail tentang penggunaan metode tilawati akan di jelaskan lebih detail pada bahasan  berikut:

BAB 1
PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Pengertian strategi pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli cukup beragam walaupun pada dasarnya memiliki maksud yang sama.

1. Suharsimi Arikunto (2004) menjelaskan, strategi pembelajaran adalah cara guru mengatur keseluruhan proses belajar mengajar. Ini meliputi kiat mengatur waktu, pemenggalan penyajian, pemilihan metode, pemilihan pendekatan, dan sebagainya.

2. Kemp (Wina Sanjaya, 2008) mengemukaan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

3. Joni (1983) berpendapat bahwa yang dimaksud strategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan suasana yang kondusif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelaran.

Dari beberapa pendapat di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa Strategi Pembelajaran adalah prosedur yang dilaksanakan oleh guru dalam proses belajar mengajar, meliputi: mengatur waktu, pemenggalan penyajian, pemilihan metode, pemilihan pendekatan, agar proses pembelajaran efektif dan efesien sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

BAB 2
TARGET PEMBELAJARAN

Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam kegiatan pembelajaran, maka target pengajaran ditetapkan sebagai berikut:

A. Target Kualitas
Setelah santri menyelesiakan seluruh paket materi sesuai dengan kurikulum, diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:

Tartil Membaca Al Qur’an
Setelah khatam Al Qur’an 30 Juz santri mampu membaca Al Qur’an dengan tartil meliputi:

Fashohah
Menguasai secara praktek:

Al-Waqfu wal ibtida’
Yaitu menentukan cara berhenti dan memulai dalam membaca Al Qur’an.

Muro’atul huruf wal harokat
Yaitu kesempurnaan mengucapkan huruf dan harokat.

Muro’atul kalimat wal ayat
Yaitu kesempurnaan membaca kalimat dan ayat.

Tajwid
Menguasai tajwid secara teori dan praktek meliputi:

Makhorijul huruf
Tempat di mana huruf Al Qur’an itu keluar, sehingga bisa dibedakan dengan huruf lainnya.

Sifatul huruf
Proses penyuaraan sehingga menjadi huruf Al Qur’an yang sempurna. Meliputi: nafas, suara, perubahan lidah, tenggorokan, dan hidung.

Ahkamul huruf
Hukum-hukum bacaan huruf dalam Al Qur’an.

Ahkamul mad wal qosr
Hukum bacaan panjang dan pendek dalam Al Qur’an.

Ghorib dan Musykilat
Menguasai secara teori dan praktek
Ghorib adalah bacaan-bacaan dalam Al Qur’an yang cara membacanya tidak sesuai dengan kaidah ilmu tajwid secara umum.
Musykilat adalah bacaan dalam Al Qur’an yang mengandung kesulitan dalam membacanya sehingga harus berhati-hati.
Suara dan lagu
Menguasi secara praktek

Suara
Suaranya jelas dan lantang dalam membaca Al Qur’an.

Lagu
Menguasai lagu rost 3 nada.

Khatam Al Qur’an 30 Juz
Santri dinyatakan selesai jika telah khatam Al-Qur’an 30 Juz dengan cara tadarrus dan lulus Munaqosyah.

Memiliki Pengetahuan Dasar-dasar Agama
Ketuntasan belajar santri dilengkapi dengan pengetahuan agama diantaranya:
Hafal surat-surat pendek
Hafal ayat-ayat pilihan
Hafal bacaan sholat
Hafal doa-doa harian
Memahami pelajaran fiqih, tauhid, sejarah, akhlaq dan lain-lain

B. Target Waktu
Untuk menuntaskan seluruh materi ditempuh selama tiga tahun, dibagi dalam dua (2) jenjang yaitu:

Dasar (Tilawati jilid 1 s.d. 5)
Jenjang ini diselesaikan dalam  waktu 15 bulan dengan ketentuan:
5 kali tatap muka dalam seminggu.
75 menit setiap tatap muka.
Dalam satu kelas maksimal 15 santri.
Lanjutan (Tadarrus Al Qur’an 30 Juz)

Jenjang ini diselesaikan dalam waktu 18 bulan dengan ketentuan:
5 kali tatap muka dalam seminggu.
75 menit setiap tatap muka.
Dalam satu kelas maksimal 15 santri.

BAB 3
PENGELOLAAN BELAJAR

Adalah pengaturan anak secara keseluruhan serta media dan sarana belajar yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Pengelolaan belajar diklasifikasikan menjadi 2 yaitu tingkat dasar (tilawati) dan lanjutan (Al Qur’an).

A. Pengelolaan Belajar Tingkat Dasar (Tilawati)
Proses pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan menggunakan buku tilawati jilid 1 s.d. 5.

Prinsip Pembelajaran
Prinsip pengajaran metode tilawati adalah:

Diajarkan secara praktis
Menggunakan lagu rost

Diajarkan secara klasikal menggunakan peraga
Diajarkan secara individual dengan tehnik baca simak menggunakan buku

Media dan Sarana Belajar
Kelengkapan media dan sarana dalam kegiatan belajar mengajar akan mempengaruhi terhadap kemudahan belajar sehingga proses pembelajaran dapat berhasil. Adapun media dan sarana yang dibutuhkan dalam mengajarkan tilawati diantaranya adalah:

Buku pegangan santri:
Buku tilawati
Buku kitabaty
Buku materi hafalan
Buku pendidikan akhlaqul karimah dan aqidah islam

Perlengkapan mengajar:
Peraga tilawati
Sandaran peraga
Alat penunjuk untuk peraga dan buku
Meja belajar
Buku prestasi santri
Lembar program dan realisasi pengajaran
Buku panduan kurikulum
Buku absensi santri

Penataan Kelas Santri:
Untuk mendukung dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif maka penataan kelas diatur dengan posisi duduk santri melingkar membentuk huruf “U” sedangkan guru di depan tengah sehingga interaksi guru dengan santri lebih mudah.

Proses Pembelajaran
Adalah merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan santri dalam kegiatan pengajaran dengan menggunakan sarana dan fasilitas pendidikan sehingga tercapai tujuan yang telah di tetapkan dalam kurikulum.

Alokasi waktu
Alokasi yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran metode tilawati jilid 1 sampai jilid 5 adalah 15 bulan dengan ketentuan:

5 kali tatap muka dalam seminggu
75 menit setiap tatap muka dengan susunan sebagai berikut:

WAKTU MATERI TEHNIK KET.
5 Menit Do’a Pembuka Klasikal Lagu Rost
15 Menit Peraga Tilawati Klasikal Lagu Rost
30 Menit Buku Tilawati Baca Simak Lagu Rost
20 Menit Materi Penunjang Klasikal Lagu Rost
5 Menit Do’a Penutup Klasikal Lagu Rost


Pendekatan Pembelajaran
Adalah pengelolahan kelas secara individual maupun klasikal. Tilawati merupakan buku metode belajar Al-Qur’an yang disampaikan secara seimbang antara pembiasaan melalui pendekatan KLASIKAL dan kebenaran membaca melalui pendekatan INDIVIDUAL dengan tehnik BACA SIMAK.

Dengan pendekatan ini diharapkan:
-Kegiatan pembelajaran menjadi efektif, mudah dan menyenangkan
-Santri naik jilid bersama-sama dalam satu periode pembelajaran dengan kualitas standar.
-Suasana belajar kondusif.
-Target kurikulum baik kualitas maupun waktu dapat tercapai.

PENDEKATAN KLASIKAL
Adalah proses belajar mengajar yang dilakukan dengan cara bersama-sama atau berkelompok dengan menggunakan peraga.

Manfaat klasikal
Ada beberapa manfaat dalam penerapan klasikal menggunakan peraga ini, yaitu :

-Pembiasaan bacaan
-Membuat santri melancarkan buku
-Memudahkan penguasaan lagu rost
-Melancarkan halama-halaman awala ketika santri sudah halaman akhir.
Tehnik klasikal
Tehnik klasikal dalam metode tilawati ada tiga, yaitu :